Mari kita membangun global talent dari Indonesia (2)


Bagaimana dengan kita di Indonesia?. Banyak cerita positif mengenai negara kita tercinta ini. Saat ini Indonesia sudah masuk dalam kelompok G-20 yang diperhitungkan oleh banyak negara terutama dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonominya sebesar 6,4% di dunia juga tinggi, nomor dua setelah Cina yang mencapai 8,7%. Ini hal luar biasa. Mahasiswa yang sekolah di luar negeri seperti Australia dan Amerika Serikat makin bertambah besar. Di sisi lain, pasarnya besar. Nah ini yang mesti hati-hati dikaitkan dengan aspek pengembangan smber daya manusia (SDM). Dalam Koran Pikiran Rakyat beberapa waktu lalu jelas sekali ditulis agar Indonesia tidak hanya menjadi pasar produk-produk internasional. Dilihat dari sisi konsumen yang menjadi target pasar maka Indonesia banyak menjadi sasaran berbagai produk dan jasa dari banyak bisnis dari berbagai negara lain. Apalagi dengan daya beli yang makin meningkat terutama kelas ekonomi menengah yang jumlahnya melebihi angka 50 juta orang. Berbagai perusahaan beroperasi di Indonesia, produk-produknya masuk ke pasar Indonesia dan disamping itu pula para eksekutifnya masuk dan berbisnis di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan kota-kota lain-lainnya. Saya pernah dengar di Jakarta saja jumlah orang-orang Korea Selatan sudah mencapai lebih dari 50 ribu orang. Tidak heran banyak toko-toko dan restoran korea yang ada di berbagai tempat di Jakarta. Pada sisi lain di beberapa perguruan tinggi di Korea Selatan ada program studi bahasa Indonesia atau juga kursus-kursus bahasa Indonesia. Jadi secara singkat dapat dikatakan terjadi inflow yang cukup besar dari para eksekutif, technical expert, business expert dan lain-lainnya yang melakukan bisnis di Indonesia termasuk orang-orang dari Korea Selatan tadi. Dipandang dari sisi pengembangan global talent maka Indonesia menjadi salah satu tempat yang menarik untuk hal tersebut.

Bagaimana dengan human resources outflow yang berkaitan dengan global talent dari negeri kita?. Tentu ada juga tapi perkiraan saya jumlahnya masih kecil dibandingkan dengan inflow dari berbagai negara tersebut. Sebut saja melalui beberapa perusahaan-perusahaan Indonesia seperti Grup Bakrie, Medco, BNI, BRI, beberapa perusahaan makanan dan perusahaan-perusahaan skala menengah lainnya. Jika diperhatikan juga banyak orang-orang kita secara individu yang bekerja di berbagai perusahaan besar di luar negeri. Dalam berbagai penerbangan internasional dapat ditemui diantara penumpang, ada yang menuju Timur Tengah, Eropa maupun Amerika Serikat dan Kanada. Mereka bekerja di eksplorasi minyak, bidang telekomunikasi, pariwisata dan lain-lainnya. Pada umumnya merupakan para engineer maupun lulusan dari pariwisata. Dengan pengalaman tersebut dapat saja mereka membangun bisnis baru di Indonesia. Apakah mereka juga membangun bisnis internasional? Mungkin juga bisa dan ini merupakan tantangan serta menambah global talent from Indonesia…(Catatan: tulisan ini dibuat pada tanggal 10 Oktober 2012/Husni Amani). Bersambung…


Leave a Reply