Pemimpin Asia Masa Depan


Banyak pendapat para ahli ekonomi bahwa dewasa ini kita sedang memasuki abad Asia. Mereka bilang pusat kegiatan ekonomi sedang berpindah dari Eropa dan Amerika Serikat ke Asia. Negara-negara di kedua benua tersebut sedang “surviving” dari masalah hutang yang berat. Selama ini mereka terlena hidup dari hutang yang makin menumpuk. Rupanya pengaruh krisis ekonomi sebelumnya masih meninggalkan luka yang dalam. Namun hal itu hanya dilihat sebelah mata oleh para pemimpinnya. Sebaliknya Asia terus berkembang yang dimotori oleh negara-negara Cina, India, Indonesia, Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Singapura. Mudah-mudahan perkembangan tersebut bukan merupakan jebakan bagi pertumbuhan ekonomi di masa-masa yang akan datang.
Perkembangan keadaan di Asia tersebut telah di antisipasi oleh berbagai universitas di Asia yang menyiapkan lulusannya menjadi pemimpin bisnis di Asia. Istilahnya bagaimana di masa yang akan datang menjadi tuan rumha di negeri sendiri. Tentu tidak terkecuali berbagai persatuan bangsa-bangsa di Asia seperti ASEAN dan persatuan bangsa-bangsa di Timur Jauh. Cita-cita tersebut di tetapkan juga di IM Telkom dimana misi yang pertama berbunyi “ Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi pemimpin-pemimpin Asia yang akan datang”.
Dalam artikel Alberto D. Hanani (Bisnis Indonesia, 28 Desember 2011) ditulis tentang 3 Keterampilan Manajerial Abad ke-21. Beliau mengutip juga mengutip artikel dari Harvard Business Review edisi Januari-Februari 2012. Ada 3 keterampilan baru yang perlu dikuasai oleh para manajer masa depan yaitu cultural code-switching, digital influence, dan embracing distraction. Dengan makin besarnya kecenderungan globalisasi, seorang manajer akan bekerja dalam lingkungan yang beragam budaya bahkan dapat sangat berbeda dengan budayanya sendiri. Para bawahan akan memiliki perilaku kerja yang beragam. Keadaan ini memberikan pula tantangan tersendiri dalam mengelola bawahannya dalam mencapai berbagai target kerja. Jadi para manajer harus memiliki kompetensi penyesuaian mind-set serta perilaku dalam lingkungan tersebut. Ini disebut dengan istilah cultural code-switching.
Di perguruan tinggi yang banyak mahasiswa internasionalnya maka dapat di praktekkan kelompok-kelompok kerja atau diskusi multi bangsa. Para mahasiswa akan banyak belajar dari proses tersebut, termasuk di kelas tentunya. Kesempatan lainnya adalah mengembangkan jaringan diskusi dengan mahasiswa dari berbagai universitas di berbagai Negara lain. Juga magang di perusahaan internasional dapat memberikan pengalaman bekerja dengan manajemen internasional. Selain itu kunjungan mahasiswa ke universitas sekitar ASEAN dapat memperkaya pada lingkungan multi kultur.
Sementara itu digital influence merupakan kemampuan mengembangkan jaringan sosial yang efektif melalui berbagai media sosial yang sedang berkembang antara lain seperti facebook, twitter, Linkeddln serta micro blogging. Para manajer harus secara smart dapat memanfaatkan berbagai tools tersebut dalam menjalankan bisnis mereka. Rasanya untuk mahasiswa Indonesia sudah makin terbiasa dengan penggunaan digital tools tersebut. Pengguna facebook dan semacamnya sangat besar di Indonesia yang dimotori oleh generasi muda termasuk mahasiswa. Dengan pembinaan di kampus, kebiasaan tersebut menjadi sebuah kompetensi yang kuat. Bagaimana caranya?. Thomas Davenport dan Bala Iyer menyebutkan kembangkan reputasi dan speasilisasi anda serta kembangkan juga posisi dalam jaringan pertemanan tersebut dimana secara aktif membangun jembatan-jembatan diantara berbagai komunitas yang ada.
Kemampuan yang ke tiga adalah embracing distraction yaitu mampu mengelola berbagai gangguan tanpa kehilangan fokus yang berarti. Dewasa ini dalam dunia maya banyak sekali berbagai informasi yang dapat memancing seseorang yang sedang fokus melaksakan pekerjaannya untuk beralih sebentar ke objek lain. Hal ini dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaannya jika tidak dikelola dengan baik secara pribadi maupun sistem.
Bagi universitas, pengembangan kompetensi tersebut diatas memerlukan komitmen yang kuat dalam memanfaatkan berbagai proses pendidikan yang ada serta kesempatan yang dapat dijalankan….selamat mencoba…(hus/2 Januari 2012)


Leave a Reply