KESAN PERJALANAN KE VANCOUVER KANADA DALAM RANGKA MENGIKUTI WORLD CONFERENCE COOPERATIVE EDUCATION 23-26 JUNI 2009


Kalau kita jeli dan mau banyak belajar, sesungguhnya dalam perjalanan, kita dapat memetik banyak manfaatnya untuk disampaikan lagi kepada orang lain….

 
Pahlawan bangsa…
Sudah banyak dikenal umum, tenaga kerja Filipina banyak dapat kita temui di berbagai bagian dunia ini. Bila kita singgah di airport di Dubai terdapat wajah-wajah wanita seperti orang Indonesia. Namun setelah kita tegur, nyatalah dengan aksen bahasa Inggris yang khas, kita dapat mengetahui bahwa penjaga toko itu bukan berasal dari Indonesia. “ I am Filipinos”, katanya.
Pengalaman saya menunjukkan, mereka ada dimana-mana. Di bandara, hotel, toko-toko di pusat perbelanjaan. Juga banyak dokter, perawat, engineer dari Filipina dapat ditemukan di berbagai kota besar Asia, Eropa, Kanada dan Amerika Serikat.
Dalam perjalanan saya ke Vancouver, kebetulan menggunakan Philipines Airline, sebagian besar penumpangnya adalah orang-orang Filipina yang bekerja di Kanada. Begitu juga dalam perjalanan pulang dari Vancouver ke Manila. Terdengar bahasa Tagalog hampir memenuhi suara di dalam pesawat Air Bus. Namun disamping itu banyak pula yang menggunakan bahasa Inggris, disela-sela bahasa Tagalog dalam pembicaraan mereka.
Perhatian Pemerintah Filipina terhadap warganya yang kerja di luar negeri sangat besar. Sekitar tahun 1990-an kita pernahmendengar ada kasus seorang tenaga kerja Filipina yang akan dihukum mati di salah satu Negara Timur Tengah. Berita itu gempar dan menjadi berita besar di negeri kita, apalagi di Filipina. Banyak terjadi demonstrasi besar di Filipina untuk membela salah satu saudara mereka. Akhirnya presiden Filipina turun tangan dan langsung bertemu dengan orang nomor satu Negara Timur Tengah tersebut. Pemerintah Filipina mengerahkan pembela yang kuat dan akhirnya tenaga kerja tersebut terhindar dari hukuman mati tersebut.
Jika diperhatikan mengapa Pemerintah Filipina sangat member perhatian besar pada warganya yang bekerja di luar negeri ?. Tentu saja faktor dominan adalah situasi ekonomi Filipina yang masih mengalami sejak mengalami krisi financial pada tahun 1998 lalu hingga saat ini. Tentu saja mereka tidak dapat menyediakan lapangan kerja yang cukup. Apalagi dengan gaji yang tinggi. Maka salah satu jalan keluarnya adalah dengan mengirimkan tenaga kerja mereka ke berbagai negara yang lebih maju diberbagai penjuru dunia dan membutuhkan tenaga kerja dengan berbagai jenis bidang keahlian. Tentu saja dengan tingkat gaji yang jauh lebih menarik maupun jaminan social lainnya.
Salah satu keunggulan tenaga kerja Filipina adalah kemampuan mereka melakukan komunikasi dalam bahasa Inggris. Ini sangat berbeda sekali dengan tenaga kerja kita dimana penguasaan bahasa Inggrisnya masih rendah sehingga menjadi kurang bisa bersaing di pasar tenaga kerja global. Mengapa rata-rata bahasa Inggris mereka baik? Ini hal yang menarik untuk diketahui.
Dalam kunjungan singkat saya ke Manila, dalam perjalanan kembali dari Vancouver ke Jakarta, ada yang yang memperkuat mengapa bahasa Inggris mereka rata-rata baik. Sambil menunggu penerbangan malam hari ke Jakarta, saya sempat istirahat dan jalan-jalan di kota Manila dan sekitarnya. Di beberapa taksi yang saya tumpangi, sopir taksi sangat lancar berbahasa Inggris, seperti yang dapat ditemui dengan sopir taksi yang ada di Singapura maupun Kuala Lumpur. Mereka bisa kita ajak diskusi mengenai berbagai masalah umum seperti tentang politik, ekonomi. Apalagi tentang keadaan Filipina umumnya. Nampak sekali mereka sudah terbiasa berkomunikasi, tidak ada kesan kesulitan menggunakannya. Sampai disini dulu, lain kali disambung lagi…(Husni/akhir Juni 2009)


Leave a Reply