Kuala Lumpur – Bandung dan mendarat di Husein Sastra Negara


Pada sore Kamis kemarin 15 September 2011, pada saat masuk wilayah udara Bandung hampir pukul 5 sore, pandangan terasa banyak diselimuti awan hujan. Rupanya hujan baru turun sebelumnya. Setelah beberapa manuver kecil beberapa saat, akhirnya pesawat dari Kuala Lumpur tersebut mendarat dengan mulus. Alhamdulillah…
Selanjutnya setelah mendarat baru saya sadari setelah antri di Imigrasi Husein Sastranegara, jumlah pelancong dari Malaysia lebih banyak dari penumpang dalam negeri. Nampaknya demikian gambaran umum bahwa makin banyak turis yang datang ke kota Bandung. Memang kota ini makin menarik saja di mata pelancong negeri jiran itu. Jenis pesawat AirAsia yang dipakaipun lebih besar dari yang sebelumnya.
Tapi ada sedikit catatan yang kurang pada saat mendarat di Husein Sastranegara. Pemandangan bekas pesawat Adam Air yang teronggok di dekat Bandara serta bangunan yang dibiarkan tetap rusak telah mengganggu mata penumpang, setidaknya saya pribadi. Juga kesan tidak terurus dari bangunan menambah pemandangan agak kelam bangunan tersebut. Entahlah sampai kapan itu tetap demikian. Juga pertanyaannya bagaimana koordinasi antara PEMDA dengan IPTN dalam memperindah kota atau tepatnya Airport.
Pemandangan lainnya, antrian panjang dan cukup lama rasanya dengan hanya menyediakan dua counter imigrasi. Satu untuk penumpang dari Indonesia dan lainnya dari luar negeri. Terasa sedikit jumlah tersebut. Ditambah lagi pemeriksaan fisik dengan keharusan membuka koper besar untuk diperiksa. Saya maklum akan kehati-hatian Imigrasi tersebut. Tetapi apakah harus demikian?. Di Cengkareng rasanya tidak perlu harus dibuka seperti itu…..Komentar lamanya pelayanan imigrasi tersebut sudah beberapa kali saya dengar dari rekan-rekan Malaysia. Semoga akan terjadi perubahan lebih baik….pokoknya berharap terus…dan berdoa terus…..(Hus/17 September 2011)


Leave a Reply