LINK & MATCH ANTARA PERGURUAN TINGGI – INDUSTRI


Banyak ketidaksesuaian (gap) antara penelitian di perguruan tinggi dan lembaga riset dengan kebutuhan industry yang saat ini dialami Indonesia, juga pernah dialami oleh Korea Selatan sekitar tahun 1990-an. Rekan-rekan kita di Korea rupanyan terus berpikir cepat bagaimana cara mengatasinya.
Salah satu strategic initiatives adalah mendirikan Korea Polytechnic University di Seoul yang memiliki hubungan yang sangat erat dengan industri. Saat ini ada sekitar 3.500 partner industri. Salah satu skema yang dijalankan adalah mahasiswa di tingkat akhir diberi proyek inovasi produk tertentu, kemudian setelah selesai diaplikasikan ke industri yang dituju dan mahasiswa tersebut langsung bekerja di perusahaan tersebut. Model ini sama seperti yang dijalankan oleh Thai-German University di Bangkok yang pernah saya kunjungi pada awal tahun 2010 lalu. Setiap mahasiswa S2 harus menghasilkan inovasi produk industri yang langsung dapat diimplementasikan oleh industri. Mereka memiliki hubungan dengan industri sangat kuat. Universitas ini didukung oleh Achen University, tempat Habibie sekolah.
Korea Selatan juga memiliki Electronic & Telecommunication Researh Institute (ETRI) di kota Daejoon yang satu kota dengan Sollbridge Business School, partner IM Telkom. Ketika saya tanya kepada pejabat PUREL, berapa besar dana Pemerintah yang diterima ?. Hanya 5 persen saja dari kebutuhan dan sisanya bagaimana?. Katanya cari sendiri melalui berbagai skema bisnis dengan industri di Korea Selatan seperti Korea Telecom, LG, Samsung dan lain-lainnya. Mereka juga mengadakan kerja sama dengan industri dan perguruan tinggi serta badan-badan penelitian luar negeri. Komersialisasi hasil penelitian dilanjutkan oleh industri yang melakukan kerjasama dengan ETRI. Inovasi yang dihasilkan mereka antara lain dapat dilihat di ruang pameran gedung ETRI.
Sumber: KOMPAS, 5 Agustus 2011, hal. 12; Kunjungan ke TGGS Bangkok, Februari 2010 dan Kunjungan ke Daejoon Korea, Juni 2011.


Leave a Reply